MELIHAT SISI LAIN KONDISI DESA
Desa Temboro diakui atau tidak telah menjadi acuan 4 desa yang lain di kec. Karangtengah dalam hal pembangunan infrastruktur, administrasi dan pengarsipan, namun demikian disisi lain perlu juga kita cermati bagaimana instrumen lain yg sebenarnya bisa mendukung pembangunan desa lebih baik lagi. Misalnya bagaimana kinerja Aparat desa mulai dari Kaur, Kadus, Ketua RW, Ketua RT, bagaimana peran lembaga - lembaganya, BPD, LPM, PKK, Karang Taruna. Semuanya itu dipilih dan dibentuk bukan sekedar melengkapi bagan struktur. Memang diakui masalah perintah, instruksi pemerintahan dari atas ke bawah dilaksanakan cukup baik, tapi apakah permasalahan - permasalahan yag ada di lapisan bawah (masyarakat) sudah terakomodir? Sudahkah aparat dan lembaga yang ada berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya demi kepentingan masyarakatnya.
Tidak dapat dipungkiri kepemimpinan Bapak Rukiyo selaku Kepala Desa Temboro menjadi kunci utama keberhasilan - keberhasilan yang telah diraih selama ini. Beliau dapat menutupi kekurangan - kekurangan yang ada pada bawahannya. Namun sekarang timbul kekhawatiran, bagaimana nanti jika terjadi pergantian kepala desa? Siapapun nanti yang terpilih menjadi kepala desa setelah Bpk Rukiyo akan dihadapkan permasalahan internal di pemerintahan dan kelembagaan desa. Di tingkat dusun misalnya, ada beberapa dusun yang minim kegiatan seperti bubarnya Kelompok Tani sebagai organisasi yang mengakomodir semua kepentingan petani. Bahkan disebagian dusun yang dulu namanya "rembug dusun" sebagai forum musyawarah untuk membicarakan berbagai permasalahan di tingkat dusun sudah tidak ada lagi. Bagaimana aspirasi masyarakat bisa tersalurkan??. Selain itu lembaga seperti BPD, LPM, Karang Taruna Desa nyaris tidak berfungsi. Padahal seharusnya lembaga - lembaga tersebut dapat secara aktif memberikan kotribusi lebih kepada pemerintah desa dalam menentukan kebijakan. Baik itu kebijakan dalam lingkup birokrasi maupun kebijakan pembangunan desa. Lembaga - lembaga tersebut, diharapkan bisa mengawasi, mengawal, mengevaluasi pelaksanaan semua kebijakan. Bagaimana jika semua pasif ?? Jika sebagian besar komponen masyarakat baik aparat/ perangkat desa maupun lembaga desa pasif maka yang terjadi adalah stagnan, berjalan seadanya, tergantung hanya pada kebijakan pemimpin ( ya kalau pemimpinnya selalu bijak? sebab pemimpin juga punya keterbatasan dan kekurangan, "pemimpin juga manusia" ), dan semua berujung pada kondisi pemerintahan dan masyarakat yang tidak ideal. Kondisi seperti ini tidak boleh berlarut larut, sebab jika dibiarkan akan berakibat lebih buruk lagi dimasa yang akan datang. Oleh karena itu Desa Temboro pada pemerintahan selanjutnya harus menata ulang, memperbaiki semua kekurangan permasalahan yang ada, agar roda pemerintahan dan pembangunan desa dapat berjalan lebih baik lagi bukan hanya sekedar berjalan atau cuma "sing penting mlaku". Sehingga kondisi ideal yang diharapkan dapat tercapai demi kesejahteraan masyarakat Desa Temboro.
Sampai disini dulu ungkapan uneg - uneg dari penulis, mohon maaf jika ada tulisan yang kurang berkenan, ini hanya sekedar pendapat penulis sebagai warga masyarakat Temboro berdasarkan kondisi yang ada. Keberhasilan tetap sebagai keberhasilan yang patut diberikan apresiasi positif untuk selanjutnya dilestarikan dan ditingkatkan. Kekerungan tetap sebagai kekurangan yang sudah selayaknya dievaluasi untuk diperbaiki mulai saat ini agar menjadi lebih baik dikemudian hari.
Wassalam.
Komentar
Posting Komentar